APA ITU KOMUNIKASI MOBILE?
Komunikasi adalah interaksi antara
komunikan dan komunikator dengan tujuan tertentu melalui media tertentu. Jenis
dan Kelly menyebutkan bahwa komunikasi adalah suatu proses melalui seseorang
(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan
tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lainnya (khalayak). Mobile
sendiri artinya bergerak, dalam hal ini berarti komunikasi mobile adalah
komunikasi yang sudah bergerak maju, dan menyangkut teknologi. Komunikasi
mobile mengkaji komunikasi melalui telepon seluler yang bersifat personal,
dimana memuat informasi penting, dan berlangsung secara sinkronis dan
asinkronis.
Untuk mengetahui beberapa implikasi dari
media seluler dan komunikasi, terdapat tiga aspek dari hubungan umum antara
komunikasi dan sebuah tindakan yang dijelaskan oleh Jensen (2013):
Pertama, tindakan seseorang dapat
dianggap komunikasi dalam haknya sendiri. Maksudnya sebuah tindakan komunikasi
merupakan hak tiap seseorang, baik itu disengaja maupun tidak disengaja,
tindakan tersebut bisa dianggap bermakna oleh orang lain.
Kedua, komunikasi itu sendiri merupakan
salah satu bentuk tindakan, seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya,
sebuah tindakan bisa dianggap bermakna oleh orang lain, misalnya saat kita
menginformasikan atau berbicara mengenai cuasa, artinya kita membuat tindakan
komunikasi. Selain itu saat kita berekspresi seperti cemberut, orang lain akan
memaknai itu dan beranggapan bahwa kita sedang marah.
Ketiga, komunikasi mengantisipasi
tindakan. Dengan adanya sebuah komunikasi, kita bisa mengantispasi sesuatu yang
tidak kita inginkan. Berhubungan dengan komunikasi mobile, sebuah tindakan
komunikasi secara tidak langsung atau melalui telepon genggam seperti menulis
status pada media sosial kita, dengan begitu orang lain akan memaknainya dan
menangkapnya.
Komunikasi mobile membuat kita dapat melakukan
tindakan komunikasi dimanapun kita berada, seperti komunikasi yang ikut
“bergerak” kemanapun kita berada, berkat adanya teknologi. Seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya, komunikasi mobile mengkaji komunikasi melalui telepon
seluler atau yang sekarang kita sebut smartphone.
Telepon seluler memungkinkan kita berkomunikasi dimana saja dan kapan saja,
dengan begitu komunikasi ikut “bergerak”, karena telepon seluler adalah alat
yang kita gunakan sehari-hari, yang selalu kita bawa kemana saja.
Telepon seluler sudah seperti bagian
dari diri kita yang tak bisa ditinggalkan. Ditambah dengan adanya “internet of things”, telepon seluler
yang dahulu hanya bisa digunakan untuk berkomunikasi melalui SMS untuk mengirim
pesan text dan telepon suara kini
sudah berkembang menjadi lebih canggih. Selain bisa mengirim pesan text, kini kita bisa mengirim pesan
suara (voice note) dan juga pesan
gambar dengan lebih mudah, dan telepon bukan hanya mendengar suara, namun juga
tatap muka melalui video call.
Internet memunculkan sebuah mobile instan messaging (MIM), atau
layanan olahpesan seperti Line, WhatsApp,
WeChat, KakaoTalk, dan sebagainya. Layanan ini memungkinkan para
penggunanya untuk bercakap atau mengirim pesan, gambar, video, suara, emotikon,
hingga berbagi lokasi secara real-time
atau secara langsung. Banyak hasil penelitian telah meneliti bahwa komunikasi mobile
sebagai bentuk dari komunikasi yang melibatkan dua orang atau lebih, yang terjadi
secara terus-menerus. Dengan menggunakan pesan instan atau MIM, pengguna akan
selalu merasa terhubung dengan satu sama lain, terhubung dengan dunia,
dimanapun dan kapanpun, hal itu terjadi karena adanya isyarat komunikatif yang
kaya dan berbagai modalitas.
Dalam penelitiannya, Di Cui menemukan
sebagian besar penduduk Cina menggunakan pesan instan lokal yaitu WeChat yang
diluncurkan oleh Tencent. Ia menemukan bahwa pengguna WeChat berinteraksi dengan
spontan, mereka berkata bahwa mereka melakukan interaksi tersebut secara
tiba-tiba, tidak terlalu memikirkan tujuan dari sebuah interaksi tersebut.
Komunikasi mobile telah kita rasakan
dalam aktifitas sehari-hari. Misalnya saja saat menggunakan Twitter, kita akan
selalu terhubung dengan orang lain dengan mengirim Direct Messeger. Selain itu kita juga bisa mengirim foto, sharing,
dan sebagainya. Seperti dalam penelitian Di Cui, bahwa pengguna ada yang
berinteraksi dengan spontan, sama halnya seperti pengguna Twitter, dengan
sepengelaman saya dan yang saya lihat, rata-rata mereka berinteraksi di linimasa
Twitter dengan spontan. Jika da tweet lewat mereka tidak sungkan untuk membalas
tweet tersebut.
Dalam
konteks komunikasi mobile, digital dan internet adalah hal utama. Dengan memasuki era digital dan adanya internet, membuat komunikasi bisa kita lakukan kapan pun dan
dimanapun, seperti pengertian dari komunikasi mobile itu sendiri. Komunikasi
yang bergerak mengikuti kita, dan selalu ada digenggaman kita.
Referensi
Cui, D. (n.d). Beyond “connected presence”
Multimedia mobile instant messaging in close relationship management. 1-23.
Gustani, R. (2014, Januari 23). Perkembangan dan
Manfaat Teknologi Komunikasi Mobile. Retrieved from Gustian Ri'pi:
https://blog.ub.ac.id/gustiangr8/2014/01/perkembangan-dan-manfaat-teknologi-komunikasi-mobile/
Jensen, K. B. (2013). What’s mobile in mobile
communication? Broader issues of mobile communication studies, 26-31.
Mastah Bisnis. (2020, Juni 9). Komunikasi.
Retrieved from Mastag Bisnis: https://mastahbisnis.com/komunikasi/
Comments
Post a Comment